orang-orang gak bermutu

belum mengistirahatkan pikiran dari kemaren. kemaren, setelah melepas sedikit tawa dengan orang sekitar, berniat pulang saat matahari terik. namun, bertemu orang, singgah--yang niatnya sebentar karena hanya bertegur sapa--dan akhirnya terlarut dalam percakapan (atau bisa dibilang diskusi, entahlah) hingga senja menjelang. banyaknya masukan membuat perjalanan ke rumah terasa singkat. tiba di rumah, hanya memasukkan sedikit makanan karena keharusan. kemudian, berangkatlah pergi mencari secuil pengalaman.

memang kadang apa yang diingini suka didukung oleh alam sekitar. kesukaan mengajar sedang berkurang belakangan ini. dan belakangan ini pula, banyak murid yang harus membatalkan pelajaran. di satu sisi, senang juga karena tidak perlu berpura-pura di dalam sana. di sisi lain, saya menanti rupiah-rupiah sebagai pengganti kekalapan membeli buku di waktu lalu. tapi yang kemarin kejadiannya sedikit berbeda. setelah mengalami kemacetan menuju kuningan--yang penuh dengan perkantoran itu-- akhirnya tibalah di lantai dua sebuah perkantoran dan menunggu di ruang tunggu. tak berapa lama, keluarlah manusia tinggi yang sudah pasti asalnya bukan dari Indonesia. dan dia membatalkan begitu saja ketika saya sudah menunggu di ruang tunggu beberapa lama. baiklah, tak apa, setidaknya dia membubuhkan tanda tangannya di lembar pembuktian gaji saya. hehe...

ini salah satu karma. karena tadi pagi baru ngatain calon graphis designer yang mau magang di salah satu advertising agency terkemuka (saddum!!). dia nunggu dari jam 8 dan jam stengah 10 baru dikasih tauk kalo supervisornya sedang menjaga ujian. makian dia ditelepon dibalas bahak tawa,haha...

kemudian, muncullah ajakan untuk berkumpul dengan orang-orang sejenis. sejenis di sini maksudnya beberapa orang yang sedang dinanti tenggat waktu (ciyeee, pengindonesiaan kata nih, hehe...). ketika sampai di tempat perjanjian--rumah jahanam, sudah ada satu komputer yang digunakan oleh calon notaris dengan bakat melinting dan mencampur minuman. di kasur, ada calon public relation dengan tugas akhirnya beserta laptop yang penuh tulisan dan masa studi yang hampir habis. di bawah ada, calon fashion designer yang berlatar balakang komersil dengan gambar-gambar di kertas kalkirnya. di meja, ada satu lagi calon fashion designer yang jenisnya hanya dia dan Tuhan yang tahu (if I could say it's same meaning with fine art in fashion, hehe) dengan latar belakang psikologi ditemani laptop dan gambar-gambar designnya. (so, do you know the different between these two fashion designer? hell, yeah!) , dan satu lagi calon graphis designer bertelanjang dada di atas tempat tidur dengan joystick di tangan. datanglah seorang yang berobsesi menjadi penulis dan linguis atau peneliti bahasa (are you sure she wants to be a writer or a linguist? last thing i know, she still doesnt know what she wants, hehe) jadilah bertambah satu laptop pinjeman yang nyala. jadi, kertas-kertas di mana-mana. semua orang ngomong. lagunya yang dinyalakan berbeda-beda. salah, kumpul dengan orang-orang yang sedang dilanda tenggat waktu. hehe... sedangkan orang-orang yang merasa dirinya pria hanya bisa bersantai dan akhirnya memilih mencari kegiatan biar tampak sibuk juga. mereka pergi membeli sebotol minuman. penyegar, kata mereka. (baru tahu, beli minuman adalah satu kesibukan yang setara dengan wanita yang sedang dikejar tenggat waktu bagi kaum pria tadi malam, hehe... mulai maen gender lagi kita,haha...)

dengan botol yang digilir cepat--yang tidak berpengaruh dan hanya bikin mencret doang pada akhirnya--, stand up comedy yang dibawain oleh orang india memancing derai tawa dan melupakan perhatian pada apa yang seharusnya dikerjakan di sana. sampai hampir tengah malam, saatnya orang-orang semakin penat dengan urusannya--ditambah ngurusin kaburnya seorang rekan ke kota sebelah, kami keluar dari rumah jahanam itu dan melengos ke tol cipularang. langsung menuju kota bandung. macetnya tol cikampek sempat mengundang caci maki pula. tetap saja, satu botol yang baru dibeli lagi, tidak terbuka juga.

sampai akhirnya tibalah di bandung malam-malam yang sudah kepagi-pagian. mencari tempat duduk yang berkopi panas dan tibalah di oh la la (guys, di thamrin juga ada oh la la 24 jam!!!!). duduk mengeluarkan kertas-kertas serta laptop-laptop yang bersebaran kembali. kopi panas menemani sampai jam 4 pagi. perjalanan pulang ditemani sekantong mcd. ah, berperang lawan kantuk dan perut yang melilit akibat minuman keparat di jalan tol. tetap coba berkonsentrasi membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi (mumpung orangnya tidur di belakang dan xtrail pula--kapan lagi???hehe). dan, orang-orang yang mengaku dirinya pria dari perjalanan awal hanya duduk di belakang dan memejamkan mata. dasar pria!! (yang ini emang harus maen gender, cuy!! hehe)

tibalah di kawasan jeruk purut pukul setengah 7 pagi. merebahkan badan sebentar di kasur yang diisi oleh 3 orang yang besar--hanya dua sih, saya tidak merasa besar, haha..(ngarep lu!). (mmm... kok gua gak diapa-apain ya? katanya tadi malem, nginep gue kali ini mau diapa-apain? hahaha..) akhirnya, jam 9 membangunkan diri karena ketidaknyenyakan dan beranjak pulang. namun, sampai sekarang hanya duduk di depan komputer tanpa rasa lelah. (woy, dua minggu lagi kompetisi, jaga kondisi kalee!!! ancur tuh badan!!)

dengan modal kaos pinjeman yang besar, saya membasuh diri dan akhirnya menyadari, masih mereka yang bisa mengingatkanku pada rasa. kami. kami yang semalaman tanpa cerita hanya penuh makian dan celaan. sedikit tawa karena kebodohan. sedikit teriakan karena stress. sedikit pelecehan karena tak berbatas. sedikit hitung-hitungan uang parkir selama sebulan dan dibandingkan dengan cicilan motor. sedikit ungkitan tentang waktu yang dinamakan masa lalu. sedikit kekerasan kepala tanpa sakit hati. sedikit pengingat tentang diri sendiri. sedikit cerita yang bermakna, sedikit sekali. sedikit. bisa dibilang tanpa. tapi kesedikitan itu akibat pencarian bertahun-tahun dan masih mencari bagian-bagian kecil yang tersembunyi. pencarian itu yang masih buat kami. kami. kadang, merasa terkutuk. kadang, merasa terberkahi. karena kami. akibat kami.

males untuk ngomong makasih, buat apa? malem tadi biasa aja seperti malam-malam yang lain. yah..ternyata kita masih bisa melakukan hal seperti itu--setelah sekian lama, setelah pada sok sibuk dengan kehidupan yang penuh cerita tapi ketika ketemu cerita itu hilang saking ingin menikmati perjumpaan.
(yah...lo tauk gualah! gua kan kadang suka gengsian! hehe... gue tauk banget pasti lo langsung ngomong,"KADANG??" hehe... geblek lo ah! udah ah, bosen!!)

Komentar