Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Aborsi Medis: Mengembalikan Otonomi Tubuh kepada Empunya

Gambar
“Masuk, ayo, masuk.” Suara lantang suster membuat perempuan ini bersama 7 atau 11 perempuan lain masuk ke dalam ruangan. Ada kasur sejumlah perempuan yang masuk dengan sekat berupa kain. Dengan mengenakan gaun rumah sakit yang belakangnya hanya berupa tali-tali pengikat, mereka menuju kasur yang sudah disiapkan. Tanpa pendamping. “Buka celana dalamnya.” “Ayo, cepat.” “Tiduran di kasur.” Kelantangan suara itu mendampingi suster dan dokter yang masuk ruangan. Dokter menghampiri satu per satu kasur dan melakukan kuret. 35 tahun setelahnya, perempuan itu mendapat pertanyaan dari anak perempuannya, “Waktu itu, Ibu dikasih obat bius, nggak?” “Nggak tahu. Nggak inget. Ibu nggak mau inget-inget.” Namanya Yanthie. Saat itu, beliau berusia 32 tahun, tepatnya tahun 1984. Sudah punya 3 anak: 10 tahun, 9 tahun, dan 6 tahun. Ia melakukannya di klinik aborsi Jakarta, kota tempat tinggalnya. Datang ke klinik ditemani mertuanya tanpa