Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2009

dekapdalam

Malam ini, ya, malam ini saja. Aku hanya berharap tersedia waktu bagiku tanpa diminta, tanpa keharusan, tanpa segala penangkal aura penenang. Terlalu lelah kantung mata ini menahan beratnya tetesan air mata. Raga ini pun ingin kubiarkan melayang tanpa ada yang empunya. Biarkan saja raga ini terkulai lemas di atas rumput. Otak ini pun sudah keterlaluan. Biarkan aku melakukan apa saja yang kuinginkan malam ini. Malam ini saja. Aku ingin mati untuk bisa bernapas kembali. Boleh minta diam? Kemudian, aku akan bersender sesebentar mungkin. Membagi segala peluh dan berat yang hampir tak ada artinya bagi sesiapa. Jerih rindu ini sudah menjadi piluh. Rasanya, ini sudah bukan pada taraf mau lagi. Aku butuh. Ya, dengan lantang aku katakan aku butuh. Didekap dalam diam untuk menghentikan segala perputaran hidup yang begitu tiba-tiba dan cepat. Dekap yang dalam. Diam yang pekat. Berikan napas lagi untukku. Semua belum bisa berhenti di sini. Tidak bisa.

lusuh

Kemudian, di sinilah perempuan itu meringkuk dalam bisu. Segala yang dirasainya begitu lugu. Seperti batu yang terlalu rindu pada tetesan air yang lama-lama akan membuatnya terkikis. Namun, justru itu adalah hal yang paling ditakutinya sekaligus diderita bahagia.