Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2006

jadi, manusia?

pohon saja mampu bertahan bahkan pucuknya pun masih menjulang ke atas berlomba-lomba mendapat sinarnya dan jadi tempat sembunyinya embun kupu-kupu saja bebas terbang melelangkan keindahannya tanpa ada yang mampu menjadi paling tinggi setelah sekian lama menarik satu per satu benang kepompongnya udara saja terus bergerak beri sedikit ruangnya untuk jadi sejuk yang kasat mata tak terlihat bukan berarti tak ada

pertanyaan

tengah malam memberikan satu pertanyaan lagi. ketika kita sudah berhenti untuk mencari jawaban atau hanya sekadar beristirahat, apakah selalu hadir orang-orang lain yang menawarkan jwaban? hingga kita berhenti beristirahat dan mencari pilihan. pilihan mungkin bukan jawaban. atau justru menambah kawan pertanyaan-pertanyaan dahulu. 030706

books are everywhere, light is turning on, there i am, do nothing

aku hanya ingin jujur. itu saja. bahkan untuk jujur pada diri sendiri saja, aku masih enggan. siapa tahu jujur malah mematahkan semangat, mengenggankan kehidupan. terlalu mudakah untuk mendirikan benteng ini? tak usahlah menyalahkan waktu--sesuatu yang masih belum pasti eksistensinya. apa yang pasti? sudahlah, kejujuran juga bukan berarti benar. apakah kebenaran yang aku cari? masih saja mencari sesuatu yang masih belum jelas eksistensinya. kenapa begitu tergila-gila pada eksistensi? simpan untuk alasan tetap hidup. 020706

mata|hari

mata|hari adalah pameran karya-karya anak desain komunikasi visual Universitas Pelita Harapan. Tiga ruang di Galeri Nasional ini menjadi tempat karya-karya yang menawarkan banyak rasa. Secara subjektif, perjalanan dalam tiga ruangan ini menyajikanm identitas dari masing-masing kreatornya yang ditunjukkan melalui cara dan media yang berbeda-beda. Ternyata, manusia yang mempunyai pemikiran berbeda-beda mempunyai pengalaman yang sama. Karya-karya mereka menunjukkan persamaan rasa yang pernah dialami oleh pengunjung, setidaknya saya. Di ruangan pertama, terdapat bentukan tubuh manusia yang kepalanya diganti oleh televisi berukuran 14 inch. Televisi itu menampilkan wajah dari tubuh di bawahnya dan mengekspresikan apa yang terjadi di dalam kepala atau pikirannya. Kepala yang terlihat berada di dalam sebuah kotak sebagai batasan dan terbentur-bentur menandakan kerumitan hidup. Manusia mengalami kepenatan dalam hidupnya walaupun dengan alasan yang berbeda-beda. Masih di dalam r

kayuhan

sore pun datang kembali berdiri di samping jalanan setapak yang tercaci malam kemarin menawarkan berbagai rasa hanya saja hujan menghanyutkannya ke sungai tak bersepi hingga membaur dan mengeluarkan aroma tak hambar kaki pun lunglai berjalan tangga terlalu tinggi dan tujuan masih harus melewati jalan berbatu banyak pedagang yang menjajakan air segarnya langsung dari kaki gunung--katanya ternyata gunung pun masih berkaki hanya saja gunung sudah menjulang tinggi berada di hamparan angkasa pundak pun masih dipisahkan leher kepala jadi sulit bersandar pada pundaknya sendiri hanya saja matahari memang tak memberikan waktu untuk berehat selamat sore, bintang, kau masih bersembunyi dan menunggu perputaran bumi untuk hadirmu

perjanjian modern

bukankan perjanjian yang dibutuhkan semua orang? perjanjian tentang sesuatu yang belum dapat dilihat atau dirasakan perjanjian bahwa AKAN ada yang lebih baik pada jenjang waktu selanjutnya entah karena ketidakpuasan dengan yang tergenggam atau bisa saja sekadar mencari rasa dan penglihatan yang berbeda bukankah perjanjian itu yang dicari semua orang? mengembara dan terlunta untuk temu perjanjian seonggok perjanjian yang menarik harapan membiarkan si pendamba menari-nari di atas keinginan yang belum disentuhnya bukankan perjanjian itu hanya ada di kitab suci-kitab suci? dijanjikan karena mampu diciptakan konon begitu kabarnya dan kita mengacu pada kitab suci-kitab suci yang sering dibicarakan dimana-mana membuat perjanjian menerima perjanjian dan mampu bertahan hidup dengan perjanjian bernapas atas dasar angan- angan yang belum pernah disapa perjanjian yang dilakoni dan didasari oleh kepuasaan, pembenaran terhadap diri sendiri merasa paling mengenal diri sendiri dan segalanya demi diri