Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Teknologi Digital Meringkas Alur Akses Aborsi Aman

Gambar
Teknologi digital memungkinkan perempuan dan orang dengan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) untuk merenggut kembali otonomi terhadap tubuhnya sendiri. Keputusan terhadap tubuh perempuan—dan non-confirming gender —banyak ditentukan oleh hal di luar dirinya sendiri. Sumber informasi dibatasi. Pendidikan formal tentang kesehatan reproduksi di sekolah banyak memangkas hak dan kesehatan seksualitas dan cenderung menakut-nakuti alih-alih memberikan informasi utuh. Kebanyakan media memberitakan kejadian dengan sudut pandang moral dan nilai yang dominan sehingga memojokkan perempuan dengan pilihannya. Orangtua mengatur tubuh anaknya, seperti melakukan sunat perempuan atau menindik telinga anak perempuannya. Ditambah, hukum mengatur apa saja yang boleh dilakukan perempuan terhadap kesehatan seksualitas dan reproduksinya, seperti kapan kapan boleh mengakses kontrasepsi dan aborsi dan bagaimana caranya. Hukum itu juga membuat tenaga medis dan kesehatan memberikan layanan hanya sesuai

Akrab: Aman dan Percaya

Gambar
“Hai! Sudah berapa hari di ruangan itu-itu saja?” Seorang teman lama yang entah kapan terakhir kali kami bertukar cerita kehidupan menyapa. Pesan bertukar tanpa mempersilakan canggung di antara jeda. Salah satunya terlihat dari tidak adanya pertanyaan “kenapa?” atau “ada apa?” untuk menghentikan pertanyaan di kepala kenapa tiba-tiba menghubungi. Mungkin hubungan pertemanan ini tidak diliputi kecemasan. Kami lantas saling beradu cerita tentang keadaan masing-masing. Kadang, bahkan sering kali, tidak saling menanggapi, hanya saling menimpali cerita masing-masing. Kami bahas soal korona yang menggerogoti mental, hampir menyikat habis tabungan, dan merampas hak perempuan yang sedang mengalami kehamilan tidak diinginkan. Tapi juga merasakan kelegaan karena tak perlu bertemu orangtua. Ia   nyaris menutup pesannya dengan meminta saya tidak sungkan mengirim pesan kepadanya ketika keinginan untuk lompat dari lantai atas menyergap sebelum didului korona. Belum sempat dibalas, dia suda