Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Amer Bersama Amal #1: Waktu di Belanda

Saya suka minum wine. Ini dimulai waktu saya sekolah di Belanda dulu. Wine di sana enak. “Semua hal yang dari Eropa itu enak,” kata teman saya. Itu bohong besar. Nggak semua hal—termasuk pemikiran—dari Eropa itu enak. Makanan, contohnya. Makanan mereka nggak ada rasanya. Buat saya, rasanya hambar. Roti dingin, daging dingin, dan keju dingin untuk makan siang. Beda dengan rendang atau gulai di rumah makan padang. Tapi, saya memang selalu makan di tempat-tempat yang sebisa mungkin tidak mengeluarkan uang, sih. Rumah dosen, tempat teman, dan masakan saya sendiri. Jadi, argumentasi saya juga payah. Bisa jadi, masakan dosen saya atau teman saya saja yang rasanya kurang enak. Kalau masakan saya, itu hampir pasti. Hampir pasti tidak enak. Mungkin memang ada makanan Eropa yang enak. Saya cuma nggak mampu beli saja. Atau, saya nggak diundang ke rumah dosen lain yang masakannya lebih enak. Atau, saya memang nggak punya teman lain yang masakannya enak. Mereka nggak masak,

Airportradio Antar ke Ruang Temaram

Gambar
Jika hati dan pikiran ada dalam satu ruangan yang sama, di antaranya terdapat satu ruang dengan pintu kayu menebal dan berjeruji di bagian atasnya. Temaram. Bukan gelap. Setemaram ruangan di Auditorium IFI Yogyakarta pada 24 Oktober 2018 ketika peluncuran album kedua Airportradio, Selepas Pendar Nyalang Berbayang . Sembari masuk ruang, saya ditemani instalasi berbayang. Lorong menggelap dipenuhi asap. Lampu padam. Airportradio menikam. Perlahan. Lahan. Dentingan bel. Satu nada dalam tempo lama. Lagi. Dan, lagi. Dan, lagi-lagi. Tapi, saya bertahan. Dan, semua orang juga bertahan. Apakah artinya kebanyakan dari kita sudah terbiasa dengan pengulangan secara terus-menerus? Sehingga ini terasa begitu mengakrabi. Segala jenis suara—instrumen dan vokal—berpaduan tanpa saling melomba. Ini bukan kompetisi. Tak ada kejar-kejaran. Mereka malah mempersilakan. Saya seakan dipersilakan masuk dalam satu ruangan. Temaram. Bukan gelap. Tidak terkunci, tapi be