Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2010
tujuh april dua ribu sepuluh kurang dari bulan semua harus rampung. HARUS. segala alasan sudah dipatahkan untuk menundanya. tapi, lebih banyak lagi yang menunggu. lebih banyak lagi pengorbanan pada nantinya. kemudian, saya memilih di sini. berusaha menjawab semua pesan dan harapan. bukan untuk mereka saja, tapi juga untuk saya sendiri. ini sudah jam kesekian. saya sama sekali tidak beranjak dari depan laptop. tak ada satu pun kata yang seharusnya bertambah untuk diketik. ini pun sudah menit kesekian saya tidak bisa berhenti terisak-isak. walaupun saya tahu ini tidak akan membantu saya untuk menyelsaikannya, justru menghambat. saya buntu. sebuntu-buntunya. saya tidak punya gambaran besar tentang apa yang akan saya tulis. saya tidak bisa berpikir. saya mati. otak dan hati saya tertegun sekian lama. saya seduh kopi panas untuk menenangkan diri saya sendiri. saya mohon dengan sopan supaya orang-orang segera membiarkan saya sendiri. siapa tahu saya jadi tahu saya harus menulis apa. tapi, s

jeda

Di antara jeda gerak keseharian, aliran darah ini juga membutuhkan kesegaran. Bukan untuk apa, hanya meredakan arus yang terderas dan melancarkan arus yang tersumbat. Maka, berilah kata-kata padanya. Tak perlu manis atau penuh rayuan memuji. Cukup sampaikan adanya saja. Jika memang terlalu banyak ketakutan, cukup hantarkan kata-kata itu dalam diam. Asap dari panasnya kopi akan mengepul di antara kita. Seolah memohon perhatian kita untuk setidaknya mengaromakan harumnya sembari mengiringi kediaman itu. Sebelum semua ini selesai, kujanjikan satu dekapan. Tidak terlalu erat. Hanya diharapkan dapat melupakan sesebentar mungkinputaran dunia yang terlalu cepat, tekanan sosial yang menderu-deru, dan stereotipe yang menghantui. Biar saja kita nikmati kata-kata dan aroma kopi tanpa nilai, tanpa harus dibagi dengan sesiapa lagi. Untuk kemudian siap terjun kembali pada pekatnya keseharian dan keharusan.