Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

lantang

Apakah kamu terlalu lantang untuk berada di sini? Memohon sesuatu yang tanpa kau sadari seiringan dengan hal yang paling kau takuti. Seberapa yakin kamu akan berani melompat jauh dari titik kenyamanan. Kau bahkan tak pernah merasa lelah untuk berdiri satu kaki di titik yang sudah meninabobokanmu setiap saat kau ngantuk; hanya pada saat kamu ngantuk. Namun, hari itu kamu memohon bersujud untuk mengubah posisi kenyamanan itu. Cukup yakin atas keberanianmu? Apakah kamu bisa mengatasi segala nyaman yang lebih membabi buta? Atau, bahkan, pada saat yang sama juga menyuguhkan kegagalan yang terngiang-ngiang? Aku berdiri di sini. Siap dihancurkan tak bersisa sekaligus dibuai terlena dalam belaian kenyamanan. Bersiaplah untuk berubah. Dalam diam atau gerak pun, sekeliling sudah berubah mengikuti irama kehidupan. Aku memilih untuk ikut mendendangkannya dan melenggangkan tubuh membuat gerakan perubahannya.

bernarilah mimpi

Kami takut bermimpi. Satu saja alasannya, keberanian itu sudah begitu sering dikecewakan. Sering kali juga kami merasa tak sanggup untuk menenangkannya. Padahal, kami telah disuguhkan sekian banyak contoh bahwa luar biasa hasil dari bermimpi. Melebihi kesanggupan kami dari membayangkan apa yang bisa terjadi. Bukan kami tak mungkin untuk mengelak dari kekecewaan, kegagalan dari apa yang sudah ditinggikan dan dibicarakan terus-menerus. Hukuman sosial dan diri sendiri mendera. Namun, tak ada lagi yang bisa kami lakukan selain bermimpi. Semua diawali dari mimpi yang berkesungguhan. Biarkan kami bicara tentang omong kosong yang selalu dilecehkan dan dianggap remeh. Biarkan kami bercanda tentang kegagalan yang sudah kami langkahi dengan ribuan peluh. Kami pun akan berkumpul membentuk lingkaran. Menceritakan mimpi kami satu per satu yang belum tercapai, bahkan sebagian masih beranggapan tidak akan tercapai. Namun, kami tidak takut. Kami tidak sangsi sedikit pun. Biarkan kami dihajar oleh kega