Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Untuk Er

“Dunia itu pincang.” Aku mengatakannya dengan muka memerah, membanting buku catatan ke meja, dan menyegerakan diri untuk duduk di hadapanmu. Aku tidak mendengar adanya tanggapan, maka kutatap matamu. Kamu sedang menopangkan dagu di tangan, senyum merekah, menatap dalam. “Ada apa, adik kecil?” tanyamu dengan senyum tak berhenti-henti. Tatapan serupa tak berubah, bahkan semakin merekah ketika aku mengolah segala kisah yang ogah untuk adil. Tawamu mengunci angkaraku. Muka kubuang ke samping, berikut pandangannya. “Memang pincang, memang tidak adil. Tapi, itu juga bisa jadi kesempatan untuk saling menopang dan membuat keadaan lebih baik,” ia tersadar aku mulai tak bisa dilerai. Kukembalikan tatapanku padanya. Saya siap mendengarkan kelanjutannya. Mari bicara tentang apa saja yang membuat kepincangan dunia: kebobrokan pemerintah dan parlemen, korupsi yang merajalela, konstruksi sosial yang menyudutkan, publik yang disamaratakan, konsep bibit unggul yang menyampingkan bibit tak berakses, vi