bangku lelah

Jangan tergesa-gesa. Tak ada satuan waktu tang menunggu dan mengejar. Lakukan sygala pahammu, walaupun dengan segala keraguan dan ketakutan yang menghantui optimismemu. Kau pun akan menjadi seorang manusia yang diakui.

Bawa pulag segala suntuk dan lelah yang diakibatkannya. Jangan didera, mari diajak duduk dan dicerai-berai menjadi satuan yang paling lusuh. Segala itu pun pasti tersingkir. Kalah perang dengan segala paham aku dan kamu.

Jika masih tersisa, berikan padaku. Biar kudekap erat dan kupangku dengan manja. Kemudian, aku dan kamu bersender dalam rangkulan bangku tua di beranda. Menjelma paham yang bisa memaklumi dengan sadar hingga tertidur pulas.

Paginya, badan aku dan kamu akan sakit benar gegara ulah bangku itu. Namun, segala jiwa dan hati siap bertengkar dengan dunia untuk kemudian pulang dan mengulang kisah yang sama.

Komentar