Jangan Sepi dan Muak
Apakah ada saat yang
jauh lebih baik untuk menyesal daripada saat ini?
Ini adalah salah
satunya hal yang berbeda antara aku dan kamu. Saya sudah memutuskan untuk
pernah jatuh cinta kepadamu, pun dengan penyangkalan bertubi-tubi. Sementara
kamu pun sudah memutuskan untuk akhirnya tidak jatuh cinta kepada saya, pun
dengan penyangkalan selang-seling. Keputusan itu membuat saya dan kamu, ya,
begini-begini saja.
Lantas, apa yang
membuatmu hari ini datang petenteng-petenteng, kemudian mengajak menyesal
massal?
Ini adalah
satu-satunya hal yang tidak ada gunanya. Kalaupun saya dan kamu memang suka
berlalu-lalang untuk saling jatuh cinta, sudah sepakat kita bahwa ini tidak
sebegitunya. Jika saya dan kamu memang sebegitunya, saya tidak akan begitu
ketakutan untuk merasa sakit oleh tingkah lakumu yang begitu sembrono. Kamu pun
juga tidak akan begitu keresahan untuk merasa tidak cocok oleh lagak laku saya
yang begitu sembarangan.
Apakah kota yang baru
kamu sambangi itu mengingatkanmu akan perbincangan kita yang enggan disudahi
malam itu?
Lenguhan berulang
kali itu bukan milik saya dan kamu. Itu hanyalah milik orang-orang kesepian
yang dipertemukan begitu saja dan bersedia untuk merahasiakannya kepada dunia.
Pembicaraan ngalor-ngidul itu juga bukan milik saya dan kamu. Itu adalah
pembicaraan dua orang yang sudah muak dengan kemunafikan atas nama kebertahanan
hidup di dunia sosial. Tapi, malam itu juga, diam-diam, saya dan kamu sama-sama
sepakat untuk bilang bahwa bertahan hidup itu begitu mudah. Dan, saya dan kamu
bisa menghadapinya sendiri-sendiri.
Kemudian,
pertanyaan-pernyataan kamu malam ini untuk apa?
Jika saya menjawab
dan menanggap segalanya tanpa tipu, saya pun yakin ini akan begini-begini saja.
Kalau mau begitu-begitu, banyak hal dilakukan tanpa pertanyaan. Berbahagialah
dengan cara kita masing-masing. Ketakutanlah dengan orang yang benar. Saya dan
kamu tidak begitu tepat. Kalau memang iya, saya dan kamu sudah urun rembuk
sedari sedia kala. Usaha saya dan kamu akan lebih keras dari penduduk jenis
ketiga yang tak dianggap. Kemauan saya dan kamu akan lebih tinggi dari
kemiskinan kronik yang hampir bikin putus asa. Tapi, toh, kenyataannya, kita
memang begini-begini saja, di luar kemungkinan bahwa saya dan kamu memang
penduduk jenis ketiga dalam keadaan miskin kronik.
Silakan sibuk dan
mati ide sendiri-sendiri. Ruang ini bukan untuk publik. Kemudian, kita akan
bertemu dengan orang-orang di tempat publik. Jangan sampai kesepian. Kita juga
akan bermuka dua untuk bertahan hidup. Jangan sampai muak. Apalagi sepi dan
muak. Jangan. Jangan. Sepi dan muak hanya satu-satunya ruang yang mempertemukan
saya dan kamu. Dan, tidak ada yang mau untuk ada di satu ruangan yang sama pada
waktu yang sama.
Komentar
Posting Komentar