kisah lanjutan
Malam tadi kisah kita dimainkan. Banyak orang menikmatinya dan sibuk meraba rasa. Aku senyum saja. Kita pun bahkan sebagai pemeran utama, kala itu tak pernah meraba apapun. Mungkin, aku tidak hanya memberikan senyum untuk mereka yang menerka, aku justru tersenyum mengingat rasa kita waktu itu. Kita begitu dekat sekaligus terasing. Atau, kita begitu dekat dengan keterasingan? Tidak mengenal membuat kita duduk diam tanpa gusar. Pertanyaan yang diajukan jelas pertanyaan ingin tahu, bukan pengulangan atas keseharian. Semua begitu baru dan segar. Terasa jelas maklum sebagai hasil dari semilir perkenalan mendalam. Tapi, kepastian bukan tujuan utama kita. Itu adalah permainan yang mengakrabkan saja. Nyatalah bahwa kepentingan kita begitu dekat. Cukup bertahan untuk malam itu. Sama sekali tidak berani menaruh harapan kepada esok. Setiap malam akan berakhir pada malam itu juga. Tak ada perpanjangan waktu. Sedikit atau banyak kata, lama atau sebentar waktu, semuanya harus sudah selesai. Waktu ya...