Ode untuk BW
Dear friends, Artikel tentang negeri ikan yang barusan terkirim menandai berakhirnya masa kerja saya. Jadi, mulai edisi depan, nama saya yang agak ganjil itu takkan lagi ada di halaman depan majalah. Itu adalah penggalan kalimat dalam email yang baru saja saya terima sore ini. Saya terima langsung dari Editor Senior saya di majalah. Email dari dia memang ditunggu-tunggu. Tapi, bukan soal itu. Lampirannya saja. Saya tertegun! Beberapa detik mata saya tak berkedip dan menatap kosong isi email itu. Saya sedih luar biasa. Memang, saya tidak seakrab itu. Ngobrol saja sangat jarang karena kami sama-sama hanya part-time di majalah itu. Tapi, saya sungguh merasa gundah. Dalam waktu dua bulan, saya belajar banyak dari dia. Meskipun tidak mendapat komentar banyak, tapi tulisan dia paling "bunyi". Kosakatanya kaya. Diksinya dipilih dengan baik-baik. Paham alur. Hebatnya, pikiran dia bisa diseimbangkan dengan kacamata pembaca. Tulisannya elegan. Penuh isi. Wawasannya luas. Idenya cemerla...