Benang

gambar diambil dari http://weheartit.com/entry/29124862


Sepanjang hidup, kita hanya menebar benang. Itulah hasil pembicaraan malam itu. Terus-menerus menebar benang dengan warna yang berbeda-beda. Tak jarang, kita menebarnya tanpa keinginan, bahkan tanpa kesadaran. Kalau begitu, apalagi dengan maksud, nyaris tak pernah bermaksud. Kita jarang mempunyai tujuan dalam menjatuhkan benang-benang itu. Makanya, kita cenderung tak merasa lelah ketika melakukannya. 

Pada saatnya nanti, benang itu menarik perlahan-lahan. Tanpa usaha pula. Terjadi begitu saja. Kita seolah mengurutkan kembali benang yang pernah kita tebar. Sering kali bahkan, warna benang itu tercampur di ujungnya. Indahnya, saat kita menemukan ujung benang itu selalu menjadi saat yang paling tepat. Akhir-akhir ini, saya merasakan betul hasil rajutan benang-benang itu. Awalnya, memang terlihat kusut. Namun, perlambat, kita dapat menarik satu per satu benang itu. 

Pada saat kehilangan kepercayaan akan apa pun, saya bertemu dengan orang yang memegang benang saya. Sudah lama betul saya titipkan benang warna itu kepadanya. Ia datang tiba-tiba. Merasa benangnya menarik atau ditarik--dan terjadi kancah di antaranya tanpa dipedulikan--dengan segala petanda yang kami tidak yakini. 

Kami berjalan tanpa maksud, tanpa paham apa pun yang terjadi dalam hidup kami masing-masing. Berkelakarlah kami tentang kehidupan yang tragis. Menjadikannya lelucon yang kami tertawai  bersama. Apakah ada saat yang tepat untuk menertawai ketragisan? 

Setelahnya, kami berjalan kembali dalam kehidupan kami. Sendiri-sendiri. Dengan modal tawa, kami belajar untuk percaya lagi bahwa kehidupan ini masih banyak menyimpan lelucon. Tak akan pernah usai memang, tapi bukan saatnya kami menyerah pada kehidupan, bahkan pada kemanusiaan. 

Saya tak lagi mencari pertemuan dengan orang-orang tepat pada saat yang tepat. Saya kembali percaya bahwa benang saya dan benang orang-orang lain akan saling menarik lagi. Sementara itu, tak ada satu pun dari kita yang akan berhenti untuk menebar benang. 

Kita semua berhubungan; atas nama benang-benang maya yang terjalin. Tarikannya makin kuat jika makin banyak benang yang melekat, makin banyak warna yang mengikat. Menjadi rajutan yang sulit dipisahkan, berhimpitan tanpa lem sama sekali. 

Masih mencari tarik-menarik? Bukankah itu akan terjadi begitu saja? Sama dengan ketika kita menebarnya, tanpa kesadaran. Kita bukan membutuhkan pencarian, kita hanya butuh penyadaran. 

Komentar