Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Jangan Biarkan Aku Jangan Hilang

“Apakah ini semua yang saya inginkan dan perlukan? Dan, pertanyaan yang sama juga untuk pernikahan saya.” Dia menatap mata saya dan saya tak melepas tatapannya. Ia menyeka air matanya dengan guratan tegar yang tak dilepas dari parasnya. Tatapan itu terlepas sembari ia mematikan rokoknya di tempat sampah yang kami taruh di antara kami. Tempat sampah tersebut sudah hampir menyentuh batas atas, dipenuhi oleh plastik-plastik dan ampas kopi yang menumpuk. Saya melempar pandang ke sekitar. Tujuh meter dari saya, ada dua krat botol kosong yang ditumpuk. Di atasnya, ada tiga sampai empat gelas berisi kopi yang sudah tidak penuh lagi. Empat orang duduk di atas bekas keranjang buah atau telur yang diberi alas lagi untuk menyamankan bokong. Di pojokan lainnya, setting serupa juga terlihat. Di tempat saya sendiri, hanya ada kursi-kursi seadanya tanpa meja. Satu kursi kami jadikan alas untuk menaruh dua gelas kopi yang sudah diseduh. Dalam jeda pembicaraan itu, satu-dua orang la...