Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

EITS: Tahu Makna Cukup

Gambar
Ini adalah satu-satunya—sampai saat ini— band favorit yang saya tonton konsernya dan saya tidak berharap ada encore . Cukup. Bahkan, saya memohon dalam hati—yang tiada gunanya itu—jangan sampai ada encore . Mungkin kebetulan, mungkin semesta berbicara, mungkin juga tidak ada hubungannya sama sekali, malam itu, Jumat, 3 Maret 2017, tidak ada lagu tambahan setelah momen dramatis penutup lagu dari Explosion in the Sky. Dada saya sudah tidak muat lagi. “The Only Moment When We Were Alone” menjadi lagu penutup. Lagu yang satu ini memang bukan kepalang. Judulnya sendiri sudah bicara banyak. Rangkaian melodi yang ditawarkan pun bertahap. Tahapannya terasa betul. Kurang lebih, bagi saya, grafiknya begini. Penghujungnya, ketika tempo sedang cepat-cepatnya, rasanya sedang klimaks-klimaksnya, mereka berhenti seketika, bersamaan. Lampu di panggung semua padam. Gelap. Mereka tidak terlihat sama sekali. Ada, tetapi tidak terlihat. Pertunjukan selesai. Mereka tahu apa artinya kata cuk...