ditambah satu hari lagi biar jadi special

Jenuh pada teori energi dan akhirnya menyalahkan alam. Alam sedang tidak berkarib denganku. Banyak yang tertumpuk dan kegagalan atas perjuangan di depan mata. Sekat mulai hilang padahal entah apa yang merubuhkannya. Apakah hati? Hatiku masih bersembunyi. Apakah masa depan? Sibuk membicarakan hal yang tidak pasti. Apakah diri ini? Manusia yang sibuk dengan dirinya sendiri dan mendamba keduniawian. Apakah ketentraman hati? Selalu berkelak padahal tahu arah. Maka aku ingin bersimpuh. Tidak memohon. Tidak memaki. Hanya bersimpuh.


Adakah sendiri yang menyemangatiku untuk menyelesaikannya satu per satu. Adakah sendiri yang menahan kesakitan di kepala bahkan sekarang sudah mulai menjalar ke bagian perut yang menyeri. Adakah sendiri yang mengingatkan untuk bermanja dengan kopi, buku, dan istirahat. Adakah sendiri yang membangunkan diri untuk memulai hari lagi. Adakah sendiri untuk menjadi manusia mandiri dan menikmati sepi di tengah keteraturan yang memadat.

Komentar