versus

Banyak orang yang menggemari apa yang sedang digemari oleh banyak orang. Perhatian dan pada akhirnya menjadi kegemaran timbul dari apa yang terlihat dari cerminan orang banyak; bukan dari hasil pemikiran. Hal ini sudah menjadi sesuatu yang membudaya akibat semakin mudahnya orang berinteraksi dengan orang lain. Dari sisi lain, orang yang menggemari sesuatu akibat pemikirannya sendiri atau sebagai sikap kontranya terhadap hal 'kebanyakan' membentuk komunitas sendiri.
Substream ini kemudian ditemukan oleh orang-orang kebanyakan dan kemudian masuk ke dalamnya sampai akhirnya substream ini menjadi mainstream. Substream ini menjadi sesuatu yang biasa dan menjadi bagian dari 'kebanyakan', bahkan kadang menjadi bagian dari sesuatu yang tadi ditentangnya. Ketika komunitas substream berusaha untuk membuka pikiran orang-orang dan kemudian pikiran itu berhasil mempengaruhi orang-orang tersebut, substream itu hilang dan mulai berubah menjadi mainstream. Ketika itu terjadi, di amnakah posisi penganut--yang tadinya--substream tadi? Apakah mereka akan tetap bergerak dalam bidang itu? Ataukan mereka mencari hal-hal lain yang dapat ditentang untuk kemudian dilemparkan kepada masyarakat sebagai bahan pemikiran ulang?
Pada akhirnya, substream tidak pernah berhenti karena beragamnya masyarakat dengan pemikiran masing-masing. Kemudian, orang-orang 'kebanyakan' tersebut tinggal mengikuti substream mana yang dapat mereka singgahi. Orang-orang yang gemar akan sesuatu karena pikirannya sendiri akan tetap berada di dalamnya namun orang-orang yang hanya ikut-ikutan akan beranjak apabila menemukan tawaran aliran lain.

(sebenernya masih mau ngomongin yang laen lagi tapi pengen ngerjain yang laen dulu, hehe,,, ini akibat berada di journalist days nih, melihat orang yang mewakili substream dan mainstream berbicara di depan,, jatuhnya, gue yang menentukan nih orang termasuk substream atau mainstream,,,)

Komentar