gender di mata orang awam seperti saya
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan. Berbagai macam kebudayaan daerah membentuk kebudayaan nasional. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur budaya tradisional masih terlihat. Salah satunya adalah unsur-unsur yang berhubungan dengan gender.
Gender hadir akibat adanya struktur sosial. Struktur sosial di Indonesia yang kuat mengakibatkan beberapa kalangan beranggapan bahwa tidak adanya masalah gender di Indonesia. Akan tetapi, sesuai dengan perkembangan teknologi dan meluasnya informasi, masyarakat Indonesia pun berkembang. Berbagai macam informasi diterima dan disesuaikan dengan budaya setempat, termasuk dalam hal gender. Hal ini menyadarkan masyarakat Indonesia akan adanya stereotipe gender yang mendiskriminasikan salah satu gender, dalam hal ini perempuan.
Kebudayaan tradisional Indonesia mendukung adanya stereotipe perempuan dan laki-laki. Rendahnya tingkat pendidikan perempuan—walaupun sebenarnya hal ini juga akibat dari pengaruh stereotipe perempuan dalam masyarakat bahwa perempuan tidak perlu menimba ilmu tinggi-tinggi—mengakibatkan perempuan menerima saja stereotipe tersebut tanpa menyadari dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, berkembangnya teknologi juga menyebabkan masyarakat mulai membuka pikirannya akan adanya stereotipe yang mendiskriminasikan salah satu pihaknya..
Kesadaran tersebut mulai membuka lapangan penelitian dan pemikiran untuk memberikan pengertian pada masyarakat luas bahwa gender itu ada dalam budaya Indonesia. Kesadaran perbedaan gender dapat membantu masyarakat dalam memahami masalah sosial ataupun pribadi. Selain itu, solusi dari masalah tersebut dapat dijalankan atas dasar pemahaman akan budaya yang mendasarinya.
Pemahaman akan perbedaan gender dalam masyarakat akan membantu masyarakat mensejajarkan kedua gender tersebut dengan porsi semestinya. Dengan demikian, kedua gender dalam masyarakat dapat saling membantu dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Komunikasi dan pengertian terjalin dengan dimengertinya perbedaan gender tanpa mendiskriminasikan salah satunya.
Belum banyaknya masyarakat yang sadar dan tertarik dengan masalah ini semakin memberikan motivasi tersendiri bagi masyarakat untuk memperdalam ilmu dalam bidang ini dan membaginya bagi masyarakat lain. Mungkin bukan langkah besar, tetapi dapat dimulai dari hal yang kecil.
Gender hadir akibat adanya struktur sosial. Struktur sosial di Indonesia yang kuat mengakibatkan beberapa kalangan beranggapan bahwa tidak adanya masalah gender di Indonesia. Akan tetapi, sesuai dengan perkembangan teknologi dan meluasnya informasi, masyarakat Indonesia pun berkembang. Berbagai macam informasi diterima dan disesuaikan dengan budaya setempat, termasuk dalam hal gender. Hal ini menyadarkan masyarakat Indonesia akan adanya stereotipe gender yang mendiskriminasikan salah satu gender, dalam hal ini perempuan.
Kebudayaan tradisional Indonesia mendukung adanya stereotipe perempuan dan laki-laki. Rendahnya tingkat pendidikan perempuan—walaupun sebenarnya hal ini juga akibat dari pengaruh stereotipe perempuan dalam masyarakat bahwa perempuan tidak perlu menimba ilmu tinggi-tinggi—mengakibatkan perempuan menerima saja stereotipe tersebut tanpa menyadari dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, berkembangnya teknologi juga menyebabkan masyarakat mulai membuka pikirannya akan adanya stereotipe yang mendiskriminasikan salah satu pihaknya..
Kesadaran tersebut mulai membuka lapangan penelitian dan pemikiran untuk memberikan pengertian pada masyarakat luas bahwa gender itu ada dalam budaya Indonesia. Kesadaran perbedaan gender dapat membantu masyarakat dalam memahami masalah sosial ataupun pribadi. Selain itu, solusi dari masalah tersebut dapat dijalankan atas dasar pemahaman akan budaya yang mendasarinya.
Pemahaman akan perbedaan gender dalam masyarakat akan membantu masyarakat mensejajarkan kedua gender tersebut dengan porsi semestinya. Dengan demikian, kedua gender dalam masyarakat dapat saling membantu dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Komunikasi dan pengertian terjalin dengan dimengertinya perbedaan gender tanpa mendiskriminasikan salah satunya.
Belum banyaknya masyarakat yang sadar dan tertarik dengan masalah ini semakin memberikan motivasi tersendiri bagi masyarakat untuk memperdalam ilmu dalam bidang ini dan membaginya bagi masyarakat lain. Mungkin bukan langkah besar, tetapi dapat dimulai dari hal yang kecil.
Komentar
Posting Komentar