alienasi

Hari itu adalah hari yang telah ditunggu-tunggunya sekian lama. Bertemu dengan orang-orang yang telah lama dikenal dengan baik. Bertukar kisah pun menjadi rencana utama ia dalam pertemuan itu. Segala lelah dan resah dikesampingkan demi hari itu.

Duduk ia di ujung meja. Menebar senyum dan memperbarui segala berita pribadi yang tertinggal. Kemudian, pembicaraan berlanjut melebar. Ketika itu pula, ia tertegun. Diam saja.

Pembicaraan di meja itu begitu asing baginya. Tidak tiba-tiba asing, perlahan-lahan saja ia tidak mengenal topik itu. Tak ada satu pun yang bisa dimengerti dengan mudah. Dunianya seolah-olah begitu berbeda. Padahal, ia kenal dengan baik semua orang di meja itu. Ia merasa begitu berbeda di tempat ia merasa seharusnya berada.

Pergi pun tak akan menyelesaikan keterasingan itu. Pertemuan itu semestinya menjadi tujuan akhir, tak ada tempat lain. Orang-orang itu tak pernah menjelma akhir, hidup dalam tiap napasnya. Sayang sekali, ia pun harus merasa asing di kenyamanan yang terpaling.

juni 2009

Komentar