tak suka baca
Aku tak lagi suka membaca. Dulu, bisa saja kuhabiskan berjam-jam dengan membaca ribuan morfem dalam satu buku tanpa gangguan konsentrasi. Lama-lama, angkuhku mungkin muncul. Baru saja kubaca beberapa halaman, aku malah ingin menyaingi penulis yang pasti jauh lebih bagus dan berpengalaman. Kurangkai segala morfem yang muncul dalam pikiranku. Bahkan, tanpa ide awal. Tak kubuat kerangka pikiran yang menjadi patokan penulis-penulis. Bagus atau tidak hasil tulisan itu nanti saja, aku hanya ingin menumpahkan pikiran yang ada. Malam ini, aku tiba-tiba teringat seorang teman lamaku. Aku tahu betul kebiasaannya. Bangun tengah malam, membakar sebatang atau beberapa batang rokok dan menonton film. Filmnya pun selalu ia beli yang bajakan, kecuali film-film local. Menurutnya, hasil kreativitas, pemikiran, dan usaha orang lokal harus didukung. Pembelian film atau bahkan musik lokal adalah pencerobohan katanya dengan tegas. Bagusnya, ia termasuk konsisten dengan ucapannya mengenai ini. Selain menonto...