penantian kebetulan beruntun


Hidup sering kali ada di bongkahan batu kecil di tengah laut. Tak bisa kembali ke daratan dan terlalu besar tantangan untuk melangkah ke pulau selanjutnya. Kiri-kanan pun hanya hamparan laut luas. Antara tidak mau mengingat atau memang terlupa, kita bahkan tidak tahu bagaimana bisa sampai pada bongkahan batu kecil itu. Sendirian pula. Tanpa persiapan apa-apa pula.

Menyalahkan siapa dan apa pun bukan jalan keluar. Bahkan, hanya akan mengikis batu yang sudah mengecil itu. Semua pilihan menjadi semu. Kenyataan serasa sepahit yang selalu dibicarakan orang-orang. Harapan kandas tak terjejak. Inilah yang mereka sebut dengan berada di bawah. Berada di garis yang lebih rendah daripada perputaran kehidupan dalam berbagai kisah turun-temurun.

Satu-satunya harapan adalah menanti kebetulan-kebetulan beruntun yang sering kali terjadi di film tanpa diharapkan. Berdoa sekeras mungkin akan hadirnya kemungkinan yang tak pernah dipikirkan sebelumnya. Bersemedi akan kesempatan yang tak pernah diharapkan hadirnya. Memohon atas kehadiran keajaiban yang konon hanya datang satu kali dalam kehidupan. Meminta dibebaskan dari caci-maki terhadap diri sendiri.


*gambar diambil dari http://weheartit.com/entry/9656034

Komentar