Batal #1
Perempuan itu merapikan
segala yang ada di meja. Asal saja semua dimasukkan. Sesekali melirik jarum
detik yang tak pernah berhenti, apalagi menunggunya. Gerakannya mengajak suara
gaduh.
Seseorang di
sebelahnya teralihkan dari apa yang ada di hadapannya. Menolehkan kepalanya ke
samping sembari mencari tahu keributan apa yang terjadi di meja sebelah.
“Belum berangkat
juga?” tanyanya sopan menutupi pertanyaan lain yang lebih penting dari makna
sebenarnya, seperti “Kapan pergi sehingga di sini tidak gaduh?”.
“Sudah aku
batalkan,” jawab perempuan itu tanpa senyum dan tanpa menatap.
“Memangnya,
perasaan bisa dibatalkan?” tanggapan si penanya.
Perempuan itu
menghentikan segala aktivitasnya. Dalam ketertegunan, ia mendamba peluk yang
menenangkan.
Semua orang di
ruangan yang sama tetap melanjutkan aktivitasnya. Setidaknya, gaduh sudah tak
berkumandang lagi.
Komentar
Posting Komentar