linting dan vodka
ingat malam itu?
seseorang baru saja datang bawa setumpuk kertas tipis dengan potongan kecil-kecil
tidak lupa juga sebuah bungkusan yang dilapisi kertas coklat
kita semua mulai duduk melingkar menahan dinginnya lantai di malam yang hampir tengah
eh, tapi masih ada yang tetap duduk di kursi itu
bersender dan memainkan kunci-kunci gitar hingga melantunkan lagu
lagu yang dikenal kita tentu
maka kita bersenandung di tengah hinaan dan tawa
robek saja kertas pembungkus itu lalu gulung
biar aku yang memisahkan biji-bijian ini
alah! terlalu banyak biji dalam bungkusan ini
dari mana asalnya ini???
serpih demi serpih dipilin hingga halus
ck, masih saja teledor untuk menjatuhkannya ke lantai
bukan apa, hanya serpihan itu juga dapat dinilai dengan uang
ia menumpuk dua potongan kertas tipis
menaruh serpihan di atasnya
"ayolah, anak yang mempunyai jiwa seni!"
"Anak yang nggak pernah cabut waktu prakarya!"
digulung, digulung, atau ada satu kata berkelas kata verba yang mewakili kegiatan ini
apa? ah, lupa!
jadi berapa banyak?
api punya peranan besar juga ternyata
semuanya duduk santai
kalau diperhatikan, banyak kepala yang langsung memandang ke atas
membayangkan scene yang hanya dia yang tahu
bergilir
bergilir
terus
kemudian kita mulai tersenyum
tak lama lagi mulai tertawa
tak lama lagi terbahak-bahak
hey, mengapa diam saja di situ?
tak mau bergabung di sini?
tak bisakah menurunkan beban yang selama ini ditopang?
kalau begitu, buat apa kita di sini?
akhirnya, kita memutuskan untuk tidak menjadi orang yang bodoh
mencari topik yang sedikit berbobot
sekedar pembuktian, katanya
kumpul seperti ini bukan pembodohan
sampailah pada gerakan yang berguna untuk masyarakat
setidaknya kita punya peran sedikitlah untuk masyarakat
ya, kita bicara tentang kampanye anti-narkoba
namun derai tawa juga masih belum meninggalkan
bukan berarti kita tidak serius
tapi pada akhirnya kita beranggapan terlalu banyak pembicaraan berbobot yang hanya sekedar menjadi wacana
tengah malam sudah lewat dari tadi
rahang ini sudah pegal untuk tertawa
aku mau masuk ke dalam, tubuh sudah minta direbah
dia keluar bawa kantong plastik
coca-cola, buavita, dan entah botol apa satu lagi
tampaknya malam masih panjang
dan pembicaraan kampanye anti-narkoba masih bisa dilanjutkan
ada solusi?
seseorang baru saja datang bawa setumpuk kertas tipis dengan potongan kecil-kecil
tidak lupa juga sebuah bungkusan yang dilapisi kertas coklat
kita semua mulai duduk melingkar menahan dinginnya lantai di malam yang hampir tengah
eh, tapi masih ada yang tetap duduk di kursi itu
bersender dan memainkan kunci-kunci gitar hingga melantunkan lagu
lagu yang dikenal kita tentu
maka kita bersenandung di tengah hinaan dan tawa
robek saja kertas pembungkus itu lalu gulung
biar aku yang memisahkan biji-bijian ini
alah! terlalu banyak biji dalam bungkusan ini
dari mana asalnya ini???
serpih demi serpih dipilin hingga halus
ck, masih saja teledor untuk menjatuhkannya ke lantai
bukan apa, hanya serpihan itu juga dapat dinilai dengan uang
ia menumpuk dua potongan kertas tipis
menaruh serpihan di atasnya
"ayolah, anak yang mempunyai jiwa seni!"
"Anak yang nggak pernah cabut waktu prakarya!"
digulung, digulung, atau ada satu kata berkelas kata verba yang mewakili kegiatan ini
apa? ah, lupa!
jadi berapa banyak?
api punya peranan besar juga ternyata
semuanya duduk santai
kalau diperhatikan, banyak kepala yang langsung memandang ke atas
membayangkan scene yang hanya dia yang tahu
bergilir
bergilir
terus
kemudian kita mulai tersenyum
tak lama lagi mulai tertawa
tak lama lagi terbahak-bahak
hey, mengapa diam saja di situ?
tak mau bergabung di sini?
tak bisakah menurunkan beban yang selama ini ditopang?
kalau begitu, buat apa kita di sini?
akhirnya, kita memutuskan untuk tidak menjadi orang yang bodoh
mencari topik yang sedikit berbobot
sekedar pembuktian, katanya
kumpul seperti ini bukan pembodohan
sampailah pada gerakan yang berguna untuk masyarakat
setidaknya kita punya peran sedikitlah untuk masyarakat
ya, kita bicara tentang kampanye anti-narkoba
namun derai tawa juga masih belum meninggalkan
bukan berarti kita tidak serius
tapi pada akhirnya kita beranggapan terlalu banyak pembicaraan berbobot yang hanya sekedar menjadi wacana
tengah malam sudah lewat dari tadi
rahang ini sudah pegal untuk tertawa
aku mau masuk ke dalam, tubuh sudah minta direbah
dia keluar bawa kantong plastik
coca-cola, buavita, dan entah botol apa satu lagi
tampaknya malam masih panjang
dan pembicaraan kampanye anti-narkoba masih bisa dilanjutkan
ada solusi?
Komentar
Posting Komentar