setelah berbicara dengan sepi di perjalanan pulang
Besok ap check-in di Harapan Kita. Dan gua baru pulang pergi ama anak basket tengah malem gini. Sebenernya sempet ngerasa nggak enak juga tapi lama-lama mikir alesannya. Kayaknya belom ada alesan yang tepat.
Penyakit adalah penyakit. Tubuh adalah tubuh. Keluarga adalah keluarga. banyak orang yang menyatukan semuanya. "Anggota keluarga gue sakit dan yang namanya sakit itu nggak bisa dipisahin ama tubuh karena penyakit itu ada di dalam tubuh." (Kacau bahasanya! Di dalam satu kalimat terdapat berapa topik yang terbagi atas berapa kalusa tuh? Alaah!)
Pemikiran seperti itu emang benar juga. Tapi hari ini gue coba cari pemikiran baru dan hasilnya gue mau misahin itu semua. Penyakit adalah penyakit. Tubuh manusia hanya sebagai wadah. Ketika manusia tidak sakit, penyakit itu tetap ada. Penyakit ada di antara manusia tanpa manusia sadari dan tanpa manusia lihat. Penyakit bisa masuk ke dalam tubuh manusia ketika pikiran manusia lebih banyak ion negatifnya. Salah satu faktor yang ngedukung pemikiran ini adalah film Patch Adam. Film itu nunjukin kalo manusia dapat terlepas dari penyakitnya apabila diberikan energi positif melalui pikirannya. Jadi, penyakit itu akan keluar dengan sendirinya dari tubuh manusia dan mencari tempat lain apabila pikiran manusia sesak dengan ion positif. Namun, penyakit itu tetap ada; tidak hilang; hanya tidak ditemukan dalam tubuh manusia.
Kesimpulan pertama adalah manusia lain harus mengirimkan atau membagi pikiran positifnya bagi manusia yang sedang dikunjungi penyakit. Jadi, penyakit akan merasa sesak karena ion-ion positif itu mulai memenuhi tubuh manusia tersebut.
Selanjutnya mengenai keluarga adalah keluarga. Apakah ada atau tidak adanya penyakit dalam tubuh seseorang akan mengubah pandangan kita terhadap status orang tersebut? Orang tersebut masih dan tetap keluarga kita. Apakah dengan ada atau tidak adanya penyakit pada tubuh seseorang yang keuarga kita ataupun bukan akan mengubah perlakuan kita? Mungkin jawabannya iya. Namun, setiap agama (sistem yang dianut oleh orang kebanyakan) mengatur masalah ini dengan menganggap semua orang adalah saudara kita.
Bottom line is, we have to clean our mind first then we can clean anything. Sometimes you have to build a wall or something like that to separate what inside your minds. So they dont go crowd there because it will be ignoring you. If you dont agree with me, its okay. I believe you have your own rightness. And one thing for sure... believe is hard to find. Its very hard to believe in other people and it even harder to believe in yourself.
Penyakit adalah penyakit. Tubuh adalah tubuh. Keluarga adalah keluarga. banyak orang yang menyatukan semuanya. "Anggota keluarga gue sakit dan yang namanya sakit itu nggak bisa dipisahin ama tubuh karena penyakit itu ada di dalam tubuh." (Kacau bahasanya! Di dalam satu kalimat terdapat berapa topik yang terbagi atas berapa kalusa tuh? Alaah!)
Pemikiran seperti itu emang benar juga. Tapi hari ini gue coba cari pemikiran baru dan hasilnya gue mau misahin itu semua. Penyakit adalah penyakit. Tubuh manusia hanya sebagai wadah. Ketika manusia tidak sakit, penyakit itu tetap ada. Penyakit ada di antara manusia tanpa manusia sadari dan tanpa manusia lihat. Penyakit bisa masuk ke dalam tubuh manusia ketika pikiran manusia lebih banyak ion negatifnya. Salah satu faktor yang ngedukung pemikiran ini adalah film Patch Adam. Film itu nunjukin kalo manusia dapat terlepas dari penyakitnya apabila diberikan energi positif melalui pikirannya. Jadi, penyakit itu akan keluar dengan sendirinya dari tubuh manusia dan mencari tempat lain apabila pikiran manusia sesak dengan ion positif. Namun, penyakit itu tetap ada; tidak hilang; hanya tidak ditemukan dalam tubuh manusia.
Kesimpulan pertama adalah manusia lain harus mengirimkan atau membagi pikiran positifnya bagi manusia yang sedang dikunjungi penyakit. Jadi, penyakit akan merasa sesak karena ion-ion positif itu mulai memenuhi tubuh manusia tersebut.
Selanjutnya mengenai keluarga adalah keluarga. Apakah ada atau tidak adanya penyakit dalam tubuh seseorang akan mengubah pandangan kita terhadap status orang tersebut? Orang tersebut masih dan tetap keluarga kita. Apakah dengan ada atau tidak adanya penyakit pada tubuh seseorang yang keuarga kita ataupun bukan akan mengubah perlakuan kita? Mungkin jawabannya iya. Namun, setiap agama (sistem yang dianut oleh orang kebanyakan) mengatur masalah ini dengan menganggap semua orang adalah saudara kita.
Bottom line is, we have to clean our mind first then we can clean anything. Sometimes you have to build a wall or something like that to separate what inside your minds. So they dont go crowd there because it will be ignoring you. If you dont agree with me, its okay. I believe you have your own rightness. And one thing for sure... believe is hard to find. Its very hard to believe in other people and it even harder to believe in yourself.
Komentar
Posting Komentar