Sallaca Zallaca: Lagu Imajinasi Nongkrong
Saya sudah pernah
menulis tentang Zeke sebelumnya. Namun, kali ini, saya membahas tentang
lagunya, tepatnya lirik lagunya. Oh, saya jatuh cinta dengan album pertamanya.
Album keduanya “Fell In Love with the Wrong Planet” memang memukau saya saat
dikonserkan. Namun, belakangan, saya mendengarkan lagi satu-satu lagunya yang
ada di album pertama. Kebetulan, saya baru beli di demajors.
Album Zeke yang
pertama cocok sekali buat saya yang sering menyetir sendirian. Awalnya, saya
sempat protes karena tidak sanggup memahami lirik secara menyeluruh dalam satu
lagu. Saya kehilangan arah untuk memaknai antarkata dalam lirik, padahal saya
“anak lirik”. Namun, saya coba bertahan; saya mendengarkannya berulang-ulang.
Benar juga apa yang orang lain pernah tulis; tanpa paham lirik, saya mulai bisa
meneruskan nada, kemudian kepala goyang-goyang sedikit, lalu tangan
mengetuk-ngetuk setir mobil.
Akhirnya, saya
pasrah; membiarkan diri saya untuk mendengarkan lirik secara terpotong-potong.
Apa hasilnya? Saya tertawa tanpa henti. Iya, serius, tanpa berlebihan!
Potongan lirik Zeke
berhasil menjadi inspirasi bagi saya untuk menciptakan konteks sendiri. Banyak
konteks dalam satu lagu.
Misalnya, frase
”pacaran serius sama kucing hiphop”. Itu lucu banget! Saya langsung
menaruhnya dalam adegan khayalan saya. Kalau ada orang serius banget, saya bisa
bilang, “Serius banget hidup lo! Kalau mau serius, pacaran aja sana sama kucing
hiphop”. Terbayang kucing hiphop! Kucing, sih, tapi pakai ikatan kepala khas
hiphop atau topi dibalik. Biasa saja, ya? Kok di dalam khayalan saya itu lucu
banget, ya?
"Kemarin gue
cipokan, berdarah. Nggak tahu lagi enaknya di mana." Haha. Konteks dalam
khayalan saya adalah sekelompok orang yang sama masih nongkrong. Salah satu
satunya sedang penjajakan dengan orang lain yang mereka tahu juga. Dia cerita
tentang kencan pertama dengan idolanya kemarin malam. Ciuman, sampai
berdarah, sampai merasa tidak enak. Padahal, ciuman itu begitu sakral dan
dibayangkan lembut, asyik, nikmat, ternyata jauh berbeda.
Ada lagi “ubur-ubur
mana coba yang tidak geleng-geleng”. Lu udah gila kali!Hahaha…
Ubur-ubur dengan wajah datar sambil geleng-geleng versi “hadyeuuuh”. Itu lucu
banget ekspresinya!
"Kalau gue
kalah taruhan ratusan juta, daripada bayar, mending gue pergi ke Afrika!"
Itu adalah sepotong kalimat dari khayalan saya. Ceritanya, teman saya bilang
begitu dan kemudian dilanjutkan dengan khayalan lain yang tidak kalah seru.
Tentu saja, kalimat itu masih terinspirasi dari liriknya Zeke, "Kalah judi
seratus juta Micky mesti kabut ke Afrika; ke sana naik gajah kalau berangkat
kerja". Saya jadi mau naik gajah kalau ke kantor dari apartemen.
Banyak sekali
potongan lirik Zeke dalam album Sallaca Zallaca yang menyenggol imajinasi.
Tiba-tiba, saya seperti sedang berkumpul bersama teman-teman; saling cela dan
tertawa terpingkal-pingkal, padahal saya masih berada di dalam mobil dan
sendirian. Zeke berhasil membuat saya nongkrong dalam imajinasi.
It’s
a fun way to inspire people!
*tulisan lama yang diambil dari blog sebelah
Komentar
Posting Komentar