Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Roekmana’s Repertoire: Roekmana Si Batu Tua

Tulisan satu ini merupakan kolaborasi dengan CM. Menerima ajakan semena-mena dari dia dan berakhir dengan tidur pagi. Press release untuk Tigapagi untuk 30 September 2013. Roekmana’s Repertoire : Roekmana Si Batu Tua Pembatja jang boediman soedah pernah ada dengar tentang Roekmana? Djika beloem, pembatja akan banjak dengar dia poenja kisah. Bagaimana tidak? Ia si tokoh sentral dalam alboem ini. Pantas sadja djoedoel alboemnya Roekmana’s Repertoire . Ini ada banjak tjerita tentang pentjarian-pentjarian Roekmana jang soedah mentjapai oesia senja. Pentjarian-pentjarian itoe tentang makna kehidoepan, kegelisahan; pentjarian nilai-nilai jang berketjamoek di pikirannja, semisal perasaan-perasaan atau pedoman-pedoman. Jang mana pentjarian itoe banjak bergeser, tergantoeng tingkat kematangan Si Roekmana. Ambil tjontoh, awalnya, dia poenja harapan amblas, dia poenja hati soesah kerna kegetiran hidoep jang membabi boeta. Namoen, oesia jang tak lagi mentah memboeatnja tiada g...

Jangankan Suka, Ngerti Juga Enggak...

Sekumpulan teman saya, termasuk pacar, berhasil menghasilkan satu film Jangankan Suka, Ngerti Juga Enggak .... Selagi liburan, saya bantu membuat booklet -nya, satu hari sebelum pemutaran perdana (26 Desember 2013). Tulisan dibuat selama dua jam dan sisanya habis buat lay out seadanya. Makanya, isinya tidak jauh dari curhat-curhat colongan dan juga pembenaran sana-sini. Maafkan aku, teman-temin. Ketika dibaca lagi beberapa hari kemudian, alurnya lompat-lompat tak keruan dan kurang ngehe. Yah, namanya juga nganu , ya. Ini dia tulisannya. Jangankan Suka, Ngerti Juga Enggak... Apakah Anda butuh pemahaman untuk menyukai sesuatu atau seseorang? Atau, ketidakpahaman justru menimbulkan rasa penasaran yang begitu menggelora hingga sampai pada titik suka? Apakah film ini akan berbicara tentang itu? Nah! Ini tidak sekata-kata memberikan informasi yang Anda butuhkan saja. Jika baca ini sampai selesai, Anda juga disuguhi cerita-cerita yang tidak dipe...

Es Batu

Hari itu akan datang. Hari kita sudah tidak memiliki persamaan apa pun. Waktu kita sudah begitu berbeda. Apalagi ruang; hampir tak mungkin dibagi. Pada awalnya, kita akan sama-sama mempertanyakan pantas atau tidak pantas. Kemudian, lantas? Kita pun akan mengisi seluruh waktu dan ruang dengan segala sesuatu yang disebut dengan pengganti. Apa pun. Semata untuk melanjutkan hidup tanpa beririsan. Hidupku. Hidupmu. Hidupnya. Hidup mereka. Kita akan sama-sama membentuk koloni-koloni kecil yang baru. Bertahan hidup dengan mereka tanpa punya banyak pengalaman yang sama, mungkin hanya satu kesamaan. Berbaur melebur hingga menjadi diri kita yang baru. Semakin menjauh dari koloni lama dan menjadikan kita semakin berbeda. Lalu, suatu saat itu juga akan tiba. Pancaindera memanggil kenangan tentang kita tanpa mempertimbangkan cuaca, juga tanpa menenggang rasa orang-orang di sebelah kita. Mengenang waktu dan ruang yang pernah kita bagi. Dan, kita pun tetap tidak melakukan apa ...