hulu pun muara siapa punya

jika ada yang lebih indah daripada persemaian, waktulah yang patut dipertanyakan tanpa mesti dipersalahkan. tak apa bertanya, begitu katanya. bertanya memang merupakan keraguan tersirat. dan, ragu pun baik, bukan?

malam lalu, sudah batal berapa? pertanyaan itu dijawab dengan manis, pun dengan pertanyaan pula. apalah arti jumlah jika ada pemakluman?

tanpa ada maka--karena belum sampai pada kesimpulan (dan, tak ada yang perlu disimpulkan), maklum digenggam erat. dikekap. terbuai dibuatnya pun hingga terlelap. lelapnya butuh maklum.

sangkalnya sudah membeku biru, lelah melawan arus tanpa pembiaran. hulu atau muara siapa punya? hanya diberikan nama tanpa pernah mengidentitaskan dirinya sendiri.

sini, dekap. bisu semalaman untuk usir tidak baik-baik saja dan tak menjanjikan baik-baik. hanya biasa-biasa saja.

Komentar