Hari Ibu Tanpa Sedap Malam


Hari ini adalah hari ibu. Banyak orang ribut untuk menjelaskan bahwa sebenarnya 22 Desember merupakan hari gerakan perempuan. Hari ini tidak seharusnya diberi makna hanya kepada para ibu, tetapi justru untuk perempuan lebih luas; begitu kata mereka. Bagi saya, 22 Desember tetap sebagai hari ibu. Bukan berdasarkan sejarah peringatannya, tetapi alasan yang lebih personal. Ini adalah salah satu dari sedikit hari ketika segala pujian dan ucapan terima kasih kepada ibu saya begitu dibenarkan. Saya selalu memanfaatkan momen ini untuk menunjukkan apresiasi saya.

Ya, saya memang punya kesulitan untuk mengekspresikan kekaguman saya, apalagi terhadap ibu saya. Selama ini, saya hanya terpukau diam-diam. Saya sibuk menceritakannya kepada orang lain. Saya rela memperhatikan tiap gerak-geriknya untuk dicontoh. Saya sedih sendirian setiap tidak bisa membantunya kala susah. Namun, ibu saya tidak pernah tahu sama sekali.
Entah ibu saya tahu atau tidak bahwa banyak sekali yang saya lakukan terinspirasi dari dirinya. Semangatnya. Mimpinya. Perjuangannya. Dan, segala hal kecil tentang dirinya.

Namun, entah kenapa, ibu saya tahu akan banyak hal, bahkan yang tidak kasat mata. Selalu ada waktu tepat untuk menanyakan kabar saya ketika saya sedang begitu membutuhkan dukungan. Selalu ada kata tepat dari ibu saya untuk menenangkan hati yang sedang kecewa. Selalu ada harapan bahwa semua akan baik-baik saja dalam senyumnya.

Ibu saya juga mengajarkan bahwa kasih itu tidak harus selalu sama; dalam perbedaan pun, selalu ada kasih yang nyata. Itulah saya selalu yakin dapat selalu saling bersandar dengan ibu saya, meskipun kami sering berbeda pandangan.

Saya pun tak akan sanggup berhenti berterima kasih atas segala keputusan untuk membuka kesempatan saya untuk semakin berkembang. Saya tahu betul, tidak mudah melihat anak tumbuh kembang menjadi individu. Tidak mudah pula memberikan kepercayaan penuh untuk mendidik tanggung jawab. Tidak gampang juga untuk melihat anak bangun dari perihnya kehidupan. Namun, ibu saya tetap melakukannya. Atas nama kasih.

Terima kasih, Am. Maaf, tahun ini tanpa bunga, ya.

Komentar