Hari Ibu Tanpa Sedap Malam
Hari ini adalah hari ibu. Banyak orang ribut untuk menjelaskan bahwa sebenarnya 22 Desember merupakan hari gerakan perempuan. Hari ini tidak seharusnya diberi makna hanya kepada para ibu, tetapi justru untuk perempuan lebih luas; begitu kata mereka. Bagi saya, 22 Desember tetap sebagai hari ibu. Bukan berdasarkan sejarah peringatannya, tetapi alasan yang lebih personal. Ini adalah salah satu dari sedikit hari ketika segala pujian dan ucapan terima kasih kepada ibu saya begitu dibenarkan. Saya selalu memanfaatkan momen ini untuk menunjukkan apresiasi saya. Ya, saya memang punya kesulitan untuk mengekspresikan kekaguman saya, apalagi terhadap ibu saya. Selama ini, saya hanya terpukau diam-diam. Saya sibuk menceritakannya kepada orang lain. Saya rela memperhatikan tiap gerak-geriknya untuk dicontoh. Saya sedih sendirian setiap tidak bisa membantunya kala susah. Namun, ibu saya tidak pernah tahu sama sekali. Entah ibu saya tahu atau tidak bahwa banyak sekali yang saya lakukan terinspir...